Sabtu, 20 Juni 2009

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PADI DI DESA PASIANG

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pembangunan nasional dewasa ini diprioritaskan pada bidang perekonomian sehingga pemerintah selalu berusaha untuk menerapkan kebijaksanaan dalam peningkatan hasil produksi pertanian. Apalagi negara kita terkenal dengan negara agraris yang mempunyai areal pertanian yang cukup luas, dengan smber daya alam yan masih sangat perlu digali dan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia.

Sasaran utama pembangunan pertanian dewasa ini adalah peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani, karena itu kegiatan disektor pertanian diusahakan agar dapat berjalan lancar dengan peningkatan produk pangan baik melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian yang diharapakan dapat memperbaiki taraf hidup petani, memperluas lapangan pekerjaan bagi golongan masyarakat yang masih tergantung pada sektor pertanian.

Tingkat pendapatan petani secara umum dipengeruhi oleh beberapa komponen yaitu : jumlah produksi, harga jual, dan biaya-biaya yang dikeluarkan petani dalam pertaniannya. Ini berarti bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian merupakan usaha untuk memperbaiki taraf kehidupan sebagian besar penduduk yang terolong miskin.

Padi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para petani. Hal tersebutb dapat memberi motivasi tersendiri bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan harapan agar pada saat panen usaha memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi kebutuhannya. Namun kadang kala dalam kenyataannya berbicara lain. Ketika saat panen tiba, hasil melimpah tetapi harga mendadak turun, dan lebih parah lagi jika hasil produksi yang telah diprediksikan jauh melenceng dari jumlah produksi yang dihasilkan, produksi minim, harga rendah dan tidak menentu membuat petani padi kadang merasa kecewa bahkan patah semengat untuk tetap megembangkan usaha pertaniannya. Hal ini disebabkan karena setiap kegiatan pengolahan sawah mutlak petani mengeluarkan biaya untuk kegiatan produksi, mulai dari pengadaan bibit, pupuk, pengolahan, pestisida dan biaya lainnya yang tidak terduga.

Untuk memperoleh pendapatan yang memuaskan petani, maka petani dituntut kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga sebagai solusi dalam menentukan pilihan, apakah ia memutuskan untuk menjual atau menahan hasil produksinya. Namun bagi petani yang secara umumnya menggantungkan hidupnya dari bertani, maka mereka senantiasa tidak memiliki kemampuan untuk menahan hasil panen kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar biaya produksi yan telah dikeluarkan.

Kabupaten Polman adalah salah satu Kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Barat yang bersebelahan dengan Provinsi Sulawesi Selartan yang sangat berpotensial dengan usaha tani padi karena didukung oleh iklim, sarana serta struktur tanah. Adapun luas lahan dan produksi padi Kabupaten Polewali Mandar tahun 2003-2007 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Luas lahan dan produktivitas padi Kabupaten Polewali Mandar pada periode tahun 2003-2007

NO

TAHUN

LUAS LAHAN

(Ha)

PRODUKTIVITAS

(Ton/Ha)

1.

2.

3.

4.

5.

2003

2004

2005

2006

2007

3.462

3.562

4.377

3.778

4.977

22.900

22.972

23.021

23.632

29.244

Sumber : BPS Polman 2007

Dengan luas lahan yang begitu luas, kabupaten polewali mandar mempunyai potensi yang cukup besar dalam mengembangkan produksi padi salah satunya Kec. Matakali Desa Pasiang, padi merupakan sumber pendapatan sebagian besar penduduk disamping kegiatan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya peranan pemerintah setempat yang senantiasa memberikan bimbingan dan bantuan kepada para petani agar produksinya dapat ditingkatkan supaya paendapatan usaha padi juga meningkat.

Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis terinspirasi untuk mengkaji lewat kajian empirik denagn judul : “Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi di Desa Pasiang Kec. Matakali Kab. Polman”.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis mangangkat masalah pokok yaitu :

1. Berapa besar pendapatan usaha tani padi di Desa Pasiang Kec. Matakali Kab. Polman?

2. Apakah usaha tani padi yang dikelolah petani padi di Desa Pasiang Kec. Matakali Kab. Polman Menuntungkan/layak?

c. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah :

1. untuk menetahui pendapatan usaha tani padi di desa Pasiang Kecamatan Matakali Kabupaten Polman

2. Untuk menetahui keuntungan/kelayakan usaha tani padi di Desa Pasiang Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar.

d. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah khususnya dalam hal ini adalah Desa Pasiang, dalam rangka pembinaan terhadap petani padi dalam upaya peningkatan hasil produksi dan tingkat pendapatan petani.

2. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis tentang masalah pertanian khususnya sektor tanaman padi.

3. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti berikutnya yan akan melakukan penkajian masalah yang relevan.

e. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan proposal ini adalah :

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian

e. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

a. Variabel dan Desain Penelitian

b. Jadwal Penelitian

c. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

d. Populasi dan Sample

e. Teknik Pengumpulan Data

f. Rancangan Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar

2.1.1. Konsep Pendapatan

Ditinjau dari segi rumah tangga perusahaan, maka pendapatan pada prinsipnya mempunyai sifat menambah atau menaikkan nilai kekayaan pemilik perusahaan, baik dalam bentuk penerimaan maupun tagihan. Untuk memperjelas pengertian tentang pendapatan, dikemukakan pengertian pendapatan dari para ahli :

* M.P Simangunsong (2004 : 6) mengemukakan bahwa :

“Pendapatan adalah bertambahnya aktiva perusahaan atau uang tunai, piutang, kekayaan lain yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang mengakibatkan modal bertambah”.

* Dumairy (1999 : 56) menambahkan bahwa :

Pendapatan adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi meliputi uapah/gaji, sewa tanah, bunga dan keuntungan.

Pendapatan nasional menurut Lincolin Arsyad (2004 : 13) merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu perekonomian (negara) dalam waktu satu tahun.

Soekarwati berpendapat bahwa pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan.

Jadi, Pd = TR – TC

Pd = Pendapatan Usaha Tani

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya

Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan adalah semua barang, jasa dan uang yang diperoleh atau diterima oleh seseorang atau masyarakat dalam suatu periode tertentu dan biasanya diukur dalam satu tahun yang diwujudkan dalam skop nasional (Nasional Income) dan ada kalanya dalam skop individual yang disebut pendapatan perkapita (personal income).

a. Pendapatan Nasional

Yang dimaksud dengan pendapatan nasional adalah keseluruhan pendapatan yan diterima golongan masyarakat pemilik faktor-faktor produksi berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill dalam satu tahun. Selanjutnya pendapatan nasional salah satu diantaranya adalah produk nasional yang dibedakan atas :

1) Gross National Product (GNP), yaitu produksi nasional total suatu negara atau output barang-barang atau jasa-jasa dalam jangka waktu tertentu yang dinilai dengan harga pasar dalam bentuk uang. GNP ini paling umum digunakan untuk menentukan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

2) Nett National Product (NNP), yaitu nilai pasar semua uang, barang dan jasa yang dihasilkan sebuah perekonomian dalam jangka waktu tertentu. Biasanya satu tahun dikurangi penyusutan barang-barang modal.

3) Nett National Income (NNI), yaitu jumlah penerimaan golongan-golongan pemilik faktor-faktor produksi dalam masyarakat.

b. Pendapatan Perseorangan

Pendapatan perseorangan adalah semua pendapatan yang diperoleh seseorang dalam kegiatan ekonomi dalam waktu tertentu. Pada umumnya pendpatan perseorangan dapat dibedakan atas :

1) Pendapatan nominal, yaitu pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk uang.

2) Pendapatan riil (yaitu), yaitu pendapatan yang dihitung dari jumlah yang dapat dibeli pendapatan nominal.

Kedua jenis pendapatan diatas sangat penting, akan tetapi yang selalu mendapat perhatian dari para ahli adalah riil income, sebab walaupun pendapatan tinggi, jika harga barang dan jasa tinggi, maka pada hakekatnya pendapatan riil menjadi rendah.

Pendapatan perseorangan dapat dibedakan atas :

1) Upah adalah sejumlah uang. Barang-barang dan jasa-jasa yang diterima seseoran dalam jangka waktu tertentu atas pemakaian tenaga.

2) Deviden adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik saham sebagai balas jasa dari pengikutsertaan modal dalam perusahaan.

3) Sewa adalah pendapatan yan diterima oleh pemilik harta atas harta yang dipersewakan dalam jangka waktu tertentu sebagai imbalan atas penggunaan fasilitas yang dimanfaatkan orang lain.

4) Bunga adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik modal.

5) Pendapatan pengusaha merupakan pendapatan yang diterima para pengusaha. Pendapatan ini seringkali sebagai kumpulan dari beberapa pendapatan.

2.1.2. Pengertian Produksi

Sejumlah ahli ekonomi mengemukakan berbagai macam definisi tentang produksi akan tetapi pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama. Pengertian produksi secara ekonomi adalah menghasilkan sejumlah output. Mengenai hal tersebut selanjutnya penulis mengemukakan pendapat para ahli sebagai berikut :

Menurut Assauri (2006 : 107) mendefinisikan produksi sebagai berikut :

Produksi adalah merupakan segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa.

Selain itu produksi dapat juga diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu barang (www. Dikmenum.go.id). Selanjutnya menurut M. Fuad (2004 : 8) produksi adalah kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).

2.1.3. Faktor-faktor Produksi

Menurut Sukirmo (2006 : 6) pengertian faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Produksi pertanian yang optimal adalah produksi yang mendatangkan produk yang menguntungkan ditinjau dari sudut ekonomi ini berarti biaya faktor-faktor input yang berpengaruh pada produksi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh sehingga petani dapat memperoleh keuntungan dari usaha taninya.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah :

a. Alam

Alam merupakan semua kekayaan yang terdapat di alam untuk dimanfaatkan dalam proses produksi, karena sudah begitu saja ada pada kita dan sejak dulu dimanfaatkan untuk produksi, maka SDA ini termasuk faktor produksi yang meliputi tanah, air, iklim, udara, dan sebagainya.

Kekayaan alam yang besar belum tentu menjamin tingkat kemakmuran yang tinggi, alam sebagai faktor produksi hanya menyediakan bahan-bahan atau kemungkinan-kemungkinan untuk berproduksi, jika kemungkinan-kemungkinan yang tersedia di dalam lingkungan alam itu tidak dimanfaatkan, maka kemungkinan-kemungkinan itu tinggal potensi belaka.

b. Tenaga Kerja

Dalam ilmu ekonomi (Daniel, 2002 : 86) yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu lat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Tenaga kerja ternak atau traktor bukan termasuk faktor tenaga kerja, tetapi termasuk modal yang menggantikan tenaga kerja.

c. Modal

Modal/Kapital mengandung banyak arti, tergantung pada penggunaannya. Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan yang dimilki seseorang yaitu semua harta berupa uang, tanah, mobil, dan lain sebagainya.

Menurut Von Bohm Bawerk (Daniel, 2002 : 74), arti modal modal atau kapital adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut dengan kekayaan masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk memproduksi barang-barang baru dan inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial.

Jadi, modal adalah “Setiap hasil/produk atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya atau hasil yang baru”. Secara umum modal dapat dibagi 2, yaitu :

1) Modal tetap adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang dapat digunakan beberapa kali, meskipun akhirnya barang-barang modal ini habis juga, tetapi tidak sama sekali terisap dalam hasil. Contoh : mesin, pabrik, gedung, dll

2) Modal bergerak adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang hanya bisa digunakan dalam proses produksi, misalnya bahan mentah, pupuk, bahan bakar, dll.

Dalam usaha pertanian dikenal ada modal fisik dan modal manusiawi. Modal fisik atau modal material, yaitu berupa alat-alat pertanian, bibit, pupuk, ternak. Sedangkan modal manusiawi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan, latihan, kesehatan. Modal manusiawi tidak memberikan pengaruh secara langsung, dampaknya akan kelihatan dimasa datang dengan meningkatnya kualitas dan produktivitas sumber daya manusia pengelolanya.

Yang dimasukkan dalam kalkulasi modal usaha tani padi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh petani padi mulai dari pengolahan tanah sampai permanen hasil. Biaya yang dimaksud yaitu pembelian bibit, pupuk, pestisida, alat-alat dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk usaha tani padi yang dilakukan.

d. Skill (Keahlian)

Yang dimaksud dengan keahlian atau skill adalah manajemen atau kemampuan petani menentukan manfaat pengunaan faktor produksi dalam perubahan teknologi, sehinga usaha tani yang dikelolanya dapat memberikan hasil (output) yang lebih baik. Oleh karena itu kapada para petani harus diberikan penyuluhan dalam menggunakan dan memanfaatkan faktor-faktor produksi pada saat muncul teknologi baru yang dapat diterapkan dalam melakukan usaha tani, yang dapat menyebabkan biaya produksi dapat ditekan dan dapat meningkatkan produksi.

2.1.4. Konsep Biaya

Menurut Kuswadi (2007 : 72) bahwa biaya adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang dan jasa dari pihak ketiga. Hal senada juga dikemukakan oleh Mulyadi (2007 : 8) bahwa biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan Kusnadi (2006 : 168) bahwa biaya adalah manfaat yang dikorbankan dalam rangka memperoleh barang dan jasa. Manfaat (barang dan jasa) yang dikorbankan diukur dalam Rupiah melalui pengurangan aktiva atas pembebanan utang pada saat manfaat itu diterima.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa biaya adalah pengorbanan yang dikeluarkan saat sekarang dan diharapkan dapat memperoleh hasil tertentu pasa masa yang akan datang.

2.1.5. Macam-macam Biaya

Untuk tujuan yang berbeda, biaya dapat dibedakan dalam berbagai cara, sebagaimana Supriyono (2002 : 18) mengemukakan bahwa :

Penggolongan biaya adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting.

Mulyadi (2007 : 14) menggolongkan biaya kedalam 5 (lima) cara penggolongan, menurut :

1) Objek peneluaran dalam suatu perusahaan yang terdiri atas :

a. Biaya bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku yang akan diubah menjadi bentuk baru.

b. Biaya tenaga kerja, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai karyawan yang bekerja dalam proses produksi.

c. Biaya overhead pabrik, yaitu biaya yang dikeluarkan selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja lansung untuk membiayai kegiatan produksi.

2) Fungsi pokok perusahaan yang terdiri atas :

a. Biaya produksi, yakni biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi

b. Biaya pemasaran, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan pemasaran produk jadi.

c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membantu kelancaran kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3) Hubungan biaya dengan sesuatu yang terbagi atas :

a. Biaya langsung, yaitu biaya yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai

b. Biaya tidak lansung, yaitu biaya yang dikeluarkan tidak hanya disebabkan karena adanya sesuatu yang dibiayai.

4) Perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, terdiri atas:

a. Biaya variabel, yaitu biaya yang dalam jumlah totalnya akan berubah sebanding/proporsional dengan perubahan volume kegiatan produksi

b. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang perubahannya tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi

c. Biaya semi tetap, yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam volume kegiatan tertentu dan akan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu

d. Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume kegiatan tertentu dan waktu tertentu

5) Atas dasar jangka waktu manfaatnya, terdiri atas :

a. Pengeluaran modal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi

b. Pengeluaran pendapatan yaitu biaya yang dikeluarkan yang masa manfaatnya hanya pada masa/saat atau periode akuntansi menjadi pengeluaran tersebut.

Untuk melakukan perhitungan tinkat pendapatan yang diperoleh suatu usaha pertanian, maka sangat perlu dilakukan identifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan sekaligus menetahi tingkat pendapatan, sehingga dapat diketahui apakah usaha tersebut menguntungkan atau tidak suatu periode tertentu.

2.2. Kerangka Berpikir

Salah satu masalah yang dihadapi negara indonesia sekarang ini adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dilakukan melalui pembangunan diberbagai bidang. Hal ini nampak semakin dialakkannya pembangunan di bidang pertanian utamanya sub sektor pangan.

Salah satu sub sektor pangan adalah usaha tani padi. Petani padi dalam melakukan proses produksi untuk menghasilkan output, diperlukan biaya pengeluaran-pengeluaran yang digunakan dalam mempertahankan kelangsungan proses produksi tersebut.

Dalam usaha tani padi diharapkan adanya peningkatan pendapatn sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan petani padi pada khususnya, karena salah satu ukuran kesejahteraan masyarakat adalah dengan peningkatan pendapatannya.

Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dapat digambarkan dalam skema berikut :





III. METODE PENELITAN

a. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variable Penelitian

Variable penelitian m,erupakan indikator terpenting yang menentukan keberhasilan penelitiana, karena variable penelitian adalah titik perhatian suatu penelitian.

Varieble penelitian adalah “pendapatan petani padi yang ada di Desa Pasiang Kec. Matakali Kab. Polman” yang terdiri dari sub-sub variable yang berupa produksi dan biaya

2. Desain Penelitian

Penelitan ini merupakan penelitian deskriftif yang mengkaji pendapatan (keuntungan) petani padi di Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, hal-hal yang disajikan antara lain jumlah produksi yang dihasilkan petani padi, harga jual yang di terima dan total biaya yang dikeluarkan dalam setiap periode produksi padi.

Untuk memudahkan proses pengambilan data, yang dilakukan dalam kegiatan penelitian ini, maka dibuatlah desain penelitian sebagai acuan dalam pengambilan data.

Adapun model desain penelitian ini digambarkan dalam bentuk skema berikut :

Gambar 2. Skema Desain Penelitian











* Definisi Operasional Dan Pengukuran Variable

Untuk memudahkan dalam memahami isi penelitian ini, maka akan dikemukakan definisi operasional variable yang ada kaitannya dengan judul ini.

Adapun definisi variable tersebut adalah :

1. Produksi (Y) adalah jumlah produk yang dihasiklkan petani padi berupa gabah yang diukur dengan kilogram (Kg) untuk satu kali panen,

2. Biaya (C) adalah jumlah pengeluarn yang dikelurkn petani secara riil dalam menghasilkan padi yang diukur dengan rupiah (Rp). Biaya usaha tani diklafikasikn menjadi dua yaitu ; Biaya tetap (fixed costi) dan biaya tidak tetap (variable cost) yang mencangkup :

Ø Biaya tetap (Fixed Cost) yaitu : biay yang jumlahnya tidak tergantung pada hasil produksi, yakni alat pertanian, sewa tanah, dan pajak.

Ø Biaya tidak tetap (Variable Cost) yaitu : biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah hasil produksi, yakni bibit, upah tenaga kerja, pupuk dan pestisida.

3. Pendapatan petani (Pd) adalah jumlah uang yang diterima petani padi dari hasil penjualan gabah setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam setiap kegiatan produksi yang diukur dalam rupiah (Rp).

b. Populasi Dan Sample

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua petani padi yan berproduksi di lima dusun di Desa Pasiang Kec. Matakali Kab. Polman yang jumlahnya 200 orang.

2. Sampel

Sampel adala objek yang diambil dengan cara mereduksi objek penelitian yan dianggap representatif terhadap populasi. Arikunto dalam Megawati Pasrah (2005:28) bahwa jika jumlah subyeknya besar, maka dapat diambil sampel antara 10% - 15% atau 20% - 25%. Yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah 10% dari 200 petani yaitu sebnyak 20 orang.

c. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa :

a. Observasi, yaitu cara pengumpulan data dengn mengamati langsung dilapngan. Teknik ini dilkukan melalui dua jlur yaitu observsi lngsung dan observasi tidak langsung. Observasi langsung adalah pengumpuln data yang dilkukan secar lngsung ditempat kejadian. Observasi tidak langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala pada obyek yang dilakukan secara langsung di tempat kejadian. Observasi tidak langsung adalah pengaumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala pada obyek penelitian yan pelaksanannya tidak secara langsun pada obyeknya.

b. Dokumntasi yaitu cara penumpulan data dengan jalan mengumpulkan data melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen-dokumn yang ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

c. Wawancara langsung dengan pihak yang berkompeten.

d. Angket yaitu suatu teknik atau alat pengumpulan data dengan jalan mengajukan daftar pertanyaan mengenai masalah yang hendak diteliti kepada responden untuk dijawab.

d. Teknik Analisa Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

*


nalisis pendapatan usaha tani, menurut Soekartawi (2006:58) yakni :

Dimana : Pd - TR - TC

TC = FC + VC

TR = Y . Py

Keterangan :

Pd : Pendapatan usaha tani

TR : Total penerimaan

TC : Total biaya

FC : Biaya tetap

VC : Biaya tidak tetap

Y : Produksi

Py : Harga Y

* Analisis R/C (Revenue Cost Ratio)

Analisis R/C adalah sinkatan dari Revenue Cost Ratio menurut Soekarwati (2006 : 85) untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha tani ini memberikan keuntungan atau tidak, dapat digunakan rumus sebagai berikut:

A = R/C

R = Py . Y

TC = FC + VC

Dimana :

R = Penerimaan

TC = Biaya

Py = Harga output

Y = Output

FC = Biaya tetap

VC = Biaya variabel

Dengan kriteria :

Jika R/C >1 = Untung

R/C<1>

R/C=1 = Impas

e. Jadwal Penelitian

Jadwal waktu penelitian direncanakan sebagai berikut :

1. Tahap persiapan : 2 Minggu

2. Tahap pengumpulan data : 6 Minggu

3. Tahap penganalisaan data : 7 Minggu

4. Tahap penulisan skripsi : 7 Minggu

5. Tahap penggandan : 2 Minggu

Jumlah : 24 Minggu

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmad S.Pd. 2004. Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi di Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Skripsi Universitas Negeri Makassar

Arsyad Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ekonomi.

Assauri, Sofyan. 2006. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dumairy. 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta:Erlangga

Kusnadi, HMA. 2000. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya

Kuswadi Ir. MBA. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Andi Offset

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya, edisi ke-5. Yogyakarta: Graha Ilmu

M. Fuad, dkk. 2004. Pengantar Bisnis. Penerbit Gramedia

Nilasari, Irma & Wiludjeng, Sri. 2006 Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Purwanto, Suharyadi. 2003. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Jakarta : Salemba Empat

Rahmawita. 2007. Analisis Pendapatan Usaha Tani Markisa di Kelurahan Cikoro Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Makassar: Skripsi

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Soekarwati, 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Rajawali Pers

Soekarwati. 1995. AnalisisUsaha Tani. Jakarta: UI Press

2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI Press

www.Dikmenum.go.id

Tidak ada komentar: